Sahabat bloggers yang saya hormati, akhirnya sampailah kita pada bagian akhir seri penulisan kali ini. Sebenarnya saya kurang sehat tetapi saya coba untuk sejenak melupakan kepenatan saya guna melanjutkan “tugas” saya ini.
Saya akan memulai dari sini. Anda tentu sekali waktu, entah kapan itu, pernah menyaksikan film dengan adegan seorang raksasa kuat yang membiarkan dirinya ditinju oleh lawannya yang kecil dan lemah. Ketika pipi kirinya ditampar dia lalu menyodorkan pipi kanannya juga untuk ditonjok. Lalu dibiarkan juga perutnya, kakinya, …dan………… akhirnya seluruh bagian tubuhnya dihajar… chhhiiiiaaatttttt…..hhhiaatattt….bbbuukkkhhh….plllaaakkkhhhh…buuukkkhhhh…..
ngekkhhhh……berdebam hujan pukulan ke arah si Raksasa. Apa yang terjadi, Robohkah sang raksasa????? Sialnya, Tidak. Dia malah tertawa-tawa sambil mengejek si kecil. Pukul lagi….Pukul lagiiii….tabok terus ..sesukamulah…kata si Raksasa mengejek. Asiknya lagi, sambil menerima hantaman si kecil, sang raksasa terus berusaha mengisap rokok, minum angggur makan roti, isep-isep gula sabu….dan ….pokoknya nyante amat bro. Hujan pukulan tidak dirasakannya sama sekali. Bahkan akhirnya, si kecil itulah yang termenggeh-menggeh kecapaian dan akhirnya, ….. roboh berkalang bumi. Tidak perduli apakah betul ada film seperti itu tetapi ijinkan saya bertanya. Apakah sikap si Raksasa adalah suatu kelemahan? Menurut saya tidak.
Sikap ini mungkin sedikit memberikan ilustrasi bahwa membiarkan pipi kiri dan kanan ditampar orang tidak selalu harus merupakan pertanda kelemahan. Kalah. Konyol dan Pecundang. Tidak. Tetapi apakah iman seperti itu merupakan contoh baik? Saya pernah punya pengalaman. Di tahun 1998, bulan November. Ketika itu, di Kupang, sekelompok pemuda, atas nama komunitas Kristiani yang teraniaya di tempat lain lalu berencana mengadakan hari solidaritas. Yang direncanakan adalah diadakannya do’a di jalan-jalan. Didirikannya posko-posko keprihatinan di sepanjang jalan seluruh kota. Rencananya, posko-posko tersebut akan didatangi oleh kelompok pemuda tadi lalu akan diserahkan karangan bunga berduka cita sebagai tanda prihatin atas dibakarnya dan dirusaknya gereja-gereja di tempat lain di Indonesia. Ketika itu, ada yang menertawakan rencana seperti itu. ….Ah, apaan tuh…saudara-saudara kita di tempat lain dianiaya malah kita cuma berprihatin, berdoa, dan mengirimkan karangan bunga duka cita. Lemah. Tidak Praktis. Sontoloyo. Pecundang. Akan tetapi, lihatlah…di belakang semua itu…. saya menyaksikan adanya berpasang-pasang mata yang berkilat-kilat. Tangan yang terkepal menggenggam tinju. Dengus nafas yang keras menahan amarah. Dan…..bbbblllllaaaaammmmmmmm……3 hari Kota Kupang membara. Api. Bakar. Hantam. Rusak. Lempar. Pukul. Cincang. Jarah……Kupang Rusuh. Satu minggu kemudian, kota Kupang seperti kota mati. Satu bulan berikutnya, orang tidak berani pergi ke mana-mana. Satu tahun sesudah itu, orang Kupang kesulitan bepergian ke mana-mana di atas jam 7 malam karena tidak ada kendaraan umum yang bersedia beroperasi di atas jam 6 petang. Pernikahan salah seoarang adik saya pada bulan Desember 1998, satu bulan setelah Kupang membara, kocar-kacir karena tamu-tamu undangan pada takut datang ke tempat acara. What’s up?
Itulah contoh, ketika si kuat menggunakan kekuatannya. Demi alasan keadilan maka dendam perlu dibalaskan. Di tempat lain ente kuat dan ente boleh menang. Tetapi di sini. kamilah sang raksasanya. Maka mengamuklah sang raksasa. Si kecil yang tadinya dibiarkan memukul lalu gantian dihajar habis-habisan. Sampai mabuk dan, akhirnya, rebah memeluk dan dipeluk bumi. Sukakah Yesus? Maaf, Yesus sama sekali tidak menyukai iman yang sombong. Kasih yang jumawa. Mentang-mentang besar, bertindak seenaknya. Iman Kasih menurut Kristus adalah Iman yang tidak bermegah diri dan mengandalkan diri tetapi berserah penuh kepada Allah. Sebaliknya dari nafsu ingin membalas dendam, Kasih rindu untuk mengampuni. Apakah ini kelemahan? Apakah ini sontoloyo? Apakah ini pecundang?
Sampai di sini, kita mungkin kembali ragu. Apakah Kasih adalah fatalistis. Atau, seperti dugaan Nietzsche, suicidal? Ternyata dari kisah sang raksasa dapatlah kita belajar bahwa sikap nrimo ternyata bisa datang, justru dari kekuatan. Berasal dari kepercayaan diri yang tinggi. Lalu, apakah memang kita diminta Yesus untuk terus menerus menerima tamparan? Apakah kita diminta untuk bersikap mentolir kejahatan? Apakah Kasih adalah pembiaran (laize faire)? Perhatikan ini: ketika Yesus, dengan mata tertutup, ditampar oleh horodadu (Sabu = serdadu) Romawi. Apakah Dia menyodorkan pipi-Nya untuk ditampar lagi sambil berkata, nih pipi gua yang satunya. Tampar lagi dong. Saya kira tidak ada satupun ayat Alkitab yang mengkonfirmasi hal itu. Jika begitu maka apakah Yesus tidak konsisten dengan ucapan-Nya sendiri? Jika kita mengatakan demikian maka kita tergolong S3, yaitu sungguh sangat salah. Esensi ucapan Yesus tidaklah menyangkut tampar menampar. Kita bicara esensi bung. Esensi. Misalnya, ketika Yesus mengatakan harus menjala manusia, apakah Petrus dkk. lalu berkeliling menebar jala ke atas kepala orang-orang? Tidak. Karena bukan itu esensinya. Lalu, apa esensi yang ingin dikatakan Yesus lewat ucapannya tentang tampar menampar. Adalah ini.
Ketika Yesus ditampar, Dia tidak menyodorkan dirinya untuk ditampar lagi secara mengenaskan. Sebaliknya, dengan penuh wibawa,Yesus berkata: Apa sebabnya?, apa salah-Ku sehingga kalian menampar Aku? Luar biasa, Yesus yang sedang dieksekusi sebagai terdakwa malah berbalik menjadi hakim yang meminta pertanggungjawaban penganiaya-Nya atas apa yang dilakukan mereka terhadap Yesus. Dalam keadaan hampir mati disiksa, Yesus tidak merengek meminta diampuni. Yesus tidak menjilat-jilat supaya aman. Yesus tidak menghindar, tidak berameliorasi dan atau tidak menyamarkan diri-Nya terhadap dunia hanya agar selamat. Yesus tidak menjual keyakinan supaya disenangi banyak orang. Tidak menukar keyakinan dengan kedudukan. Dalam keadaan begitu lemah, Dia malah berteriak: di mana keadilan. Oiiiihhh, dahsyatnya. Yesus tidak menyerah. Kitapun seharusnya begitu. Tidak menyerah kepada kejahatan. Terus tegar meneriakkan keadilan meskipun menderita. Meskipun ditampar.
Jikalau tidak menyerah maka apa alternatifnya? Menurut hukum dunia, ketika ditekan maka manusia memiliki dua naluri kodrati, yaitu menyerah dan, satu lagi: membalas. Inilah naluri asali (basic instinck) setiap organisme ketika dicekam. Inilah naluri kodrati. Sikap membalas, menurut hukum dunia, sungguh terpuji. Ada 3 jenis keadilan dunia dan salah satunya adalah keadilan retributif, yaitu setiap orang memperoleh setimpal dengan apa yang dilakukannya. Yang baik diberi pengharagaan yang salah dihukum setimpal dengan kesalahannya. Oh, prinsip yang sangat manusiawi. Sangat kodrati. Yesus sendiri tidak menafikkan prinsip keadilan semacam ini. Salah satunya, ketika Dia berbicara tentang talenta. Setiap kita akan diganjar berdasarkan perbuatan kita.
Lalu, di sinilah ”keajaiban” Yesus. Di sinilah keutamaan Yesus di banding siapapun juga. Yaitu, ketika Yesus menawarkan alternatif lain yang bersifat adi-kodrati. Yang ilahi. Sesuatu yang sebelumnya hanya dimiliki oleh Yesus sendiri. Apa itu? Dibandingkan membalas, Yesus lebih suka mengampuni. Ketimbang membalas, Yesus lebih suka mengasihi. Ketika kita mampu mengendalikan naluri kodrati kita untuk membalas maka itu berarti kita mampu mengontrol nafsu kita sendiri. Anda Tahu apa yang menjadi esensi perkataan Yesus tentang kewajiban warga Kerajaan Allah untuk memikul Salib? Yes, anda benar. Kita wajib mengendalikan nafsu kita. Nafsu kita itu adalah Salib kita. Kalau ini kita lakukan maka kita sungguh berhak memiliki sesuatu yang menjadi milik semua warga Kerajaan Allah, yaitu KASIH sejati. Yang adi-kodrati. Yang Ilahi.
Akhirnya, sebagaimana memikul Salib adalah tindakan yang sungguh sangat repot dan berat maka mengendalikan hawa nafsu juga tidak kalah repot dan beratnya Kalau begitu , apakah melaksanakan Kasih sungguh merepotkan? Betul sekali: sungguh repot. Tetapi, adakah yang lebih mulia dari pada mengasihi? Dengan Kasih, kita menunjukkan kepada dunia, bagaimana kita memanfaatkan kekuatan yang kita miliki. Bukan untuk melanggengkan permusuhan, tapi mendatangkan perdamaian. Bukan untuk melukai, tapi menyembuhkan. Ah, dahsyatnya sifat Kasih yang ilahi ini. Dan sungguh-sungguh: anda, dan juga saya, yang kodrati ini, dapat memiliki Kasih Ilahi itu. Syaratnya, lagi-lagi, cuma 1. Hanya 1: Pikul Salibmu.
Selamat berhari Minggu. Tuhan Memberkati
Sidang pembaca blog yang saya kasihi, akhirnya saya sampai jua pada ‘ujung’ pandangan saya ttg kasih yang menjadi pusat diskusi kami.
Kasih itu lemah lembut, tetapi ia tidak lemah apalagi oportunis.” Apa maksud saya? Persis seperti yang ditulis oleh Bigmike, “Ketika Yesus ditampar, Dia tidak menyodorkan dirinya untuk ditampar lagi secara mengenaskan. Sebaliknya, dengan penuh wibawa,Yesus berkata: Apa sebabnya?, apa salah-Ku sehingga kalian menampar Aku? Luar biasa…”
Yesus saat dianiaya dan hampir matipun masih berkata JUJUR & KEADILAN.
Menyikapi ‘badai topan dunia’ kami, umat Kristiani’ sering menjadi amat ‘overwhelmed.’ Pilihan kami menjadi sangat kodrati: Pasrah; Oportunis; Atawa Membalas.
Panggilan kita sebagai anak-anak Tuhan: Menjadi berkat bagi semua org -Kejadian 12:2; Mengasihi semua org -Lukas 10:25-37 ; Dan mengusahan kesejahteraan bagi semua org -Yeremia 29:7. Ini adalah panggilan Ilahi buat kami semua dengan segala resiko.
Yesus telah memberi contoh, terpanggilkan kita? Semoga.
@Bigmike
‘Pertapaan” di ‘cafe’ ini memang sungguh asyik, dari sebuah renungan, menjadi 3. Terima kasih. Tuhan berkati saudara.
Aku baru pulang Greja. Mbaca tulisan ini mengapa ya kok aku jadi terharu? Matur Nuwun mas Mike (Anto, Kota Gudeg)
@Bigmike
Wah kelupaan rek, komentar #1 itu dari saya 🙂
@Anto
Sama spt sdr, tulisan sdr bigmike memang menyentuh. Lebih menyentuh kesaksiannya atas ayahandanya–lihat box chat!–yg setiap hingga akhir.
Hal mengikuti teladan sang junjunganku, aku ingat syair lagu ini:
S’dikit demi sedikit
Tiap hari tiap sifat
Yesus mengubahku
Sejak kutrima Dia
Hidup dalam AnugerahNya
Yesus mengubahku
Dia ubahku, Oh Juru Selamat
Ku tidak mau seperti yang dulu lagi
Meskipun nampak lambat
Namun kutahu
Ku pasti sempurna nanti
Selamt hari minggu dan salam kasih!
-nyong kupang-
Sahabat blogger: saya baru saja mengedit kembali posting saya karena banyak kesalahan pengetikan dan beberapa koreksi lainnya. Saya, sekali lagi, tidak sedang memamerkan “pengetahun” saya. Saya cuma sekedar menulis mengikuti bisikan dari dalam hati saya. Saya duga itulah “Roh Kudus”. Jadi, nikmati saja tulisan-tulisan ini apa adanya. Selamat Hari Minggu. (Bigmike)
Matur nuwun mas -nk- . Aku baru kemaris lusa mengetahui blog ini. Pas posting I tentang kasih. Aku tertarik permainan kata-kata Bigmike. Aku pikir nih orang “Jogja banget”. Ternyata betul. Bigmike se Almamater dengan aku di UGM. Aku lagi membaca tulisan-tulisan sebelumnya. Wah, asyik tuueeennaannn. Luueeeghiittt. Hallo Bigmike, piye carane kalo kita terbitkan saja kumpulan tulisanmu iki?
Gusti Yesus memberkati (Widyantox, Jogja)
Pak Mike, sungguh terberkati anda. (Patrice)
@ -nk-
Ketemu lagi di edisi akhir ini.
Pertama, meski Ama punya komentar di edisi II agak panjang bahkan bawa2 nama Alm Pdt-ED, tp beta liat Ama tokh tdk dpt lepas dr lingkup “paradox of life”. Artinya, Ama hanya nampaknya sj mempersoalkan KASIH itu lemah ato belakangan malah oportunis, tp toh ternyata tdk menolak bhw KASIH itu justru mjd sumber kekuatan kristen utk mengekang diri dan tdk bereaksi naluriah binatang dg aksi2 membalas dendam. Barangsiapa punya KASIH, ia dpt menghadirkan “Kerajaan Allah”, bukan kerajaan manusia. Ada byk contoh kasus para nabi yg maunya menghadirkan kerajaan Allah tp krn tdk pake KASIH, mk ahirnya yg muncul malah kejaraan manusia, sang nabi malah mjd Raja, bkn Allah.
Kedua, membandingkan contoh Amerika dengan Indonesia spt yg Ama lakukan itu, bagai mur dan baut yg tdk cocok ukurannya. Tantangan sosial budaya dan politik membentuk perilaku teologis berbeda antara manusia di dua wilayah itu, Mas. BigMike yg ahli ekologi bilang, laen padang laen belalangnya. Krn itu, ketika org kristen amerika merasa perlu memprotes Wallmart, org kristen indonesia merasa lbh perlu protes kenaikan BBM, dg catatan tdk hrs memmbawa-bawa simbol kritennya di jalan-jalan.
Ketiga, belajar dr Gandhi, kita tau bhw utk melawan tdk perlu dg bikin pasukan, mempersenjatai diri, angkat panji2 kristen, dan bunuh org. Utk melawan tdk harus perilaku kristen Amerika mjd satu2nya teladan. Di sini KASIH mendapat makna yg tepat. Mmg diperlukan jurus cerdik spt ular tp tetap tulus spt merpati. Dg dmkn, oportunistik itu bukan KASIH krn ada masalah dg ketulusan berbuah kelicikan. (Wilmana)
Ah, mirip widyanto dari kota Gudeg. Gw balik Gereja langsung nyari internet udah niat nyari bagian akhir seri tulisan Bigmike tentang kasih. Sama juga ama Wid, gw tergetar membayangkan Yesus yang sudah remuk redam tetapi GAGAH mempertanyakan KEADILAN. Sungguh malang jika kita tidak mau meneladani YESUS. Kemarin demo BBM di HI gw malah pengen banget ngancorin para muke gile yg nyusain rakyat. Sorry bro. YESUS memang dahsyat dan ajaib. Qt mampu menirunya enggak ya (Erick)
Tapi beta masih bingung ada ungkapan yang bilang “di ujung rotan ada kasih” jadi pukul sa kan kitong pung maksud ju bae… aduh kalo beta sih maunya rubah sa jadi “di ujung rotan ada sakit”. ha..ha. tentu ini bukan satu perwujudan kasih.
ah tapi emang betul. terlepas dari masalah tampar-menampar memang kasih dengan berbagai “kenamapakannya” harus diwujudnyatakan di dunia atau yang paling gampang di kitong pung sekitar.
Syaloom. damai Tuhan menyertai
(nrk)
@Wilmana
Bisa jadi kita berdua berbeda arah, saya ingin ke Barat sedang sdr ke Timur. Tapi apapun, ujung daripada argumentasi yg saya bangun dari awal, adalah panggilan umat Kristiani untuk berbicara jujur/keadilan dengan segala resikonya. Dan saya menangkap sdr pun tidak menolak ini. Nampaknya saja tetapi sebenarnya tidak. Begitu???
Hal Pdt Ekadarmapeture, saya memang membawa-bawa pikirannya disini karena memang relevan. Krisis teologia umat Kristiani di Indonesia memang sudah akut. Ini tidak dpt disangkal. Begitu???
Tentang contoh di Amerika dan Indonesia, yang satu memprotes Wal-Mart sedang yg lain memprotes kenaikan harga BBM saya pikir betul. Lain ladang lain persoalan. Tetapi nampaknya sdr juga tidak menolak bahwa panggilan kekristenan diladang yg berbeda ini sama saja sejatinya. Sama-sama ingin ada kejujuran/keadilan. Begitu???
Begitu saja… akhir kata, bolehkah saya simpulkan bahwa tampaknya saja kita berbeda, tetapi hakikatnya sama?
Salam kasih.
-nyong kupang-
@Wilmana – Part 2
Maaf ada poin krusial yg saya lewatkan. Sdr katakan saya tidak bisa lepas dari lingkup ‘paradox of life.’ Kebenarannya jauh daripada itu.
Saya memang mempersoalkan kasih yang saya sebut sontoloyo yg berciri pasrah, fatalistik dan oportunis. Kasih versi kami-kami ini yg disebut bigmike sebagi bentuk kekebalan dan kedegilan kita. TETAPI saya TIDAK mempersoalkan kasih yang Ilahi itu.
So… kasih yg Ilahi itu betul, amen to that! Sedang kasih yang pasrah, fatalistik dan oportunis itu yang sontoloyo. 2 hal yg berbeda bukan?
@Widyantox, Jogja
Salam hangat dari ‘down under.’
-nyong kupang-
Satu lagi bahan renungan yang kita dapat dari pak Mike. Tuhan memberkati anda (Yossie)
Di sinilah keunikan teologia Kristen. Anda memiliki KASIH. Hanya saja, saya mengutip Gandhi, “sekiranya perilaku orang Kristen sama dengan pengakuan Imannya, saya akan menjadi Kristiani”. Sayang sekali. >>Salam dari Kuta, Bali<<
@Kuta Bali,
You nailed right on the target. Well said my friend!
-robert-
Mr Kuta bikin kita pengikut Kristus malu. Tapi jangan menyerah pak MIke. Berusaha terus menggerakan jiwa-jiwa.Kami di Jogja bangga pada pak MIke karena teruss berdengung di Pasca contog cara belajar di pasca UGM secara cepat dan cemerlang. Itu contoh orang Kristen yng berusaha menyesuaiakan perkatan dan perbuatan. Syalom. (Petern, Jogja)
@ -nk-
Part One
Soal keadilan/kejujuran, saya setuju. Tp persoalan Ama yg sy kritik adalah terlalu cepat menjenalisir kristen indonesia seperti itu atas dasar perilaku kristen amerika. Padahal saya tau betul bhw Ama tidak pernah secara mendalam berpartisipasi aktif dalam pergumulan gereja-Nya di Indonesia, paling tidak di lokus gereja Ama. Menilai secara deskriptif memang baik, tapi lbh obyektif adalah jika kita mengalami langsung di lapangan. Bisa jadi Ama adalah orang pertama yang kabur menyelamatkan diri ketika gerombolan FPI datang dengan parang dan pentung. He he he.. Krn itu jangan jadi Penonton bola yang hanya bisa merasakan susahnya lari2 anjing di lapangan.
Soal Alm Pdt ED, kesimpulan beliau itu baik, tapi tidk bisa dijeneralisir apalagi sebagai satu2nya kebenaran berteologi. Krn sebagai ilmuwan, beliau layak bicara begitu. Tp sebagai praktisi, beliau bahkan tidak mampu berbuat apa-apa utk mencegah munculnya durjana macam Pdt Nathan Setiabudi di gereja mereka, GKI Jabar. Ada baiknya kita tdk membenturkan teori versus praktek, tp masing-masing memang berjalan sesuai porsinya.
Part II
DLm pandangan saya, “Paradox of life” yg ente munculkan di sini adalah mengenai keadilan/kejujuran. Ketika kita menilai diri sendiri ato pihak lain sdh jujur/adil, padahal baru pd tahap jujur/adil bg diri sendiri. Msh jauh dr jujur/adil versi KASIH Kristus.
Terakhir, sy setuju bhw kita jg sdg ber-paradox ttg jujur/adil. Ente mempersoalkan kristen indonesia dr luar sana, sy bersuara dari dalam sini. Yg bikin beda ternyata perspektifnya saja, tp dua2 berjuang utk spy bisa lbh jujur/adil. Paradox, bukan? (Wilmana)
…cut…
Bisa jadi Ama adalah orang pertama yang kabur menyelamatkan diri ketika gerombolan FPI datang dengan parang dan pentung.
…cut…
Bisa jadi sdr tetapi bisa jadi juga kalau sudah ‘kepepet’ apa boleh buat 🙂
Bicara soal Kasih yang Ilahi itu lain dengan praktik. Ujaran kata Gandhi yg dikutip oleh ‘anonim’ dari Kuta, Bali menjadi cerminan buat saya dan saya kira kita semua.
Ya, ya, saya bisa menangkap ‘ketidaksetujuan’ sdr Wilmana terhadap ‘teori’ pdt ekadarmaputera. Sdr Wilmana memang punya kebenaran sesuai ‘porsi’ sdr, tetapi saat yg sama ketika sdr keluar dari ‘porsi’ yang sdr sedang lakoni, bisa jadi ‘teori’ pdt eka betul adanya.
‘Porsi’ saya memang sekedar melihat dari jauh, dan tentu berbeda dgn sdr yg berada dilapangan. Tetapi saya harus jujur katakan kepada sdr, dari jauh, saya melihat banyak sekali kelemahan. Tetapi memang akhirnya kita hanya bisa menilai sesuai porsi masing-masing.
Begitu saja dan saya sangat beruntung bisa bertukar pikiran dengan sdr Wilmana ini.
Salam kasih.
-nyong kupang-
Untuk Wilmana dan -nk-
Ada kesalahpahaman teoritis tentang Iman yang “oportunis”. Alm. Pdt. DR. Eka Damraputera tidak mengatakan bahwa ada jenis iman yang oportunis. Yang dikatakan adalah resiko dari iman yang berusaha melakukan penyesuaian diri terus menerus adalah dapat “termanifestasi” kedalam sikap oportunis. Sebagai sebuah kata, “oportunis” memang “berkonotasi” negatif. Istilah yang dipakai oleh Almarhum adalah konformisme. Perumpamaan yg dipakai Alm. Pdt Eka adalah ada org yg karena begitu takutnya terhadap resiko maka ketika kepadanya ditanyakan oleh penguasa berapakah 2 x 2 maka jawab si konformis ini adalah: “terserah bapak sajalah”. Maka selamatlah dia meskipun dia sama sekali tidak mngatakan kebenaran. Demikianlah saya meluruskan diskursus ini agar tidak keliru. Menurut tradisi ilmiah, karena sudah saya kutip sebagai pendukung teori yg saya bangun maka harus dikatakan bahwa saya bersetuju dengan itu. Konsekuensinya, saya harus ikut bertanggungjawab. Silakan meneruskan diskusi anda berdua jika dirasakan perlu. Saya tidak mencampuri substansi. Biar kita semua belajar. Sayapun harus belajar juga dari tulisan saya in order to find out a new frontier. Begitulah ilmuwan.
selamat berdiskusi. Tuhan Memberkati. (Bigmike)
@ Bigmike
Trims atas konfirmasinya.
@ -nk-
Trims atas pengertiannya. Sy tidak punya komentar lagi kecuali kesimpulanbhw,
Tujuan saya ingin memanfaatkan pemikiran Ama utk dijadikan kasus nyata ttg “Paradox of Life” yg Ama titip kpd BigMike. Seringkali Ama deng beta sdh merasa ngerti sepakbola tp ternyata baru ngerti sbg Penonton. Seringkali kita merasa sudah memiliki kebenaran, tp ternyata baru kebenaran versi kita. Paradox of Life dr Ama itu jelas menyadarkan bhw byk konflik timbul krn kita lupa akan KASIH. Kasih yg tdk “self-rightious”, Kasih yg tdk “truth claim”, Kasih yg lbh dulu menunjuk diri sendiri ketimbang org laen. Kasih yg jauh dari pementingan diri.
Sorry, krn utk ini saja, musti ajak Ama dola-dali berputar-putar jauh. He he… BigMike pasti yakin, dola-dali ini salah satu warisan Guru Tua.
@ -nrk-
“Di ujung rotan ada sakit” dan “Di ujung rotan ada berkat”, itu jg paradox. Fatamorgana perbedaan yg bisa bikin org bertengkar soal “sakit” dan “berkat”. Pdhl sapa berani bilang bhw “sakit” itu bukan bagian dr “berkat” juga? Ada anak yg merasa penyakit bapaknya adalah berkat krn gara2 sakit itu, Bapaknya jd stop kebiasaan marah2 plus rotan di rumah. Inga jg pada penggalan syair lagu, “suka duka dipakai-Nya untuk kebaikanku, …”.
-nrk- yg su mau ambil S2, pasti tau maksudnya. (Wilmana)
Kritikan dari kawan di Kuta Bali harus menjadi cermin. Kupang yang katanya kota KASIH malah amburadul Walikota cuma sibuk berwacana. DPRD bolak-balik bicara tidak bermutu. Jalanan kota dikuasai oleh ojek dan sopir angkot yang tiap hari meghasilkan orang mati di jalanan. Pak Mike, setelah BLAAAMMM itu, Kota Kasih kita bukan bertambah baik malah sebaliknya. Apakah itu hukuman Tuhan? Tapi, saya beterima kasih atas tulisan pak Mike. Sangat baik dan menggugah (Larry)
Wow, kerusuhan Kupang memang mencemaskan dan mengejutkan karena yang mengemuka adalah semangat membalasa dendam. Lalu, di tempat lain kerusuhan kupang dibalas lagi, lagi dan lagi. Negeri kita mungkin lebih tepat disebut negeri kungfu yang berideologi balas dendam. Jika begitu, kapan bangkitnya?
KASIH. Gampang tapi Sulit
Kalau saja kasih bisa dipahami dan dilakukan dengaa benar oleh semua orang..ahhhh…damainya dunia. Salam kenal untuk Bigmike. Salam blogger (Sebirulaut, Manado)
Bagaimana mempraktekan KASIH dalam konteks kenaikan BBM di Indonesia yang ternyata merupakan kesewang-wenangan? (Juzxi)
Pada akhirnya tinggal iman, harap dan kasih dan yang terbesar di antaranya itu adalah KASIH. So, kasih adalah yg terpenting tapi mungkin paling sulit dilakukan
Suatu ulasan yang baik tetapi pertanyaannya adalah: dapatkah manusia yang insani mewujudkan sesuatu yang Ilahiat. Nonens.
dapatkah manusia mewujudkan sesuatu yang ilahiat??? tentu tidak itu merupakan pekerjaan Allah dan manusia cuma bisa “serupa tapi tak sama” meniru tapi tk akan pernah bisa sama persis. tapi anda harus ingat kasih bukan ilahiat tapi “undang-undang dasar” anda hidup di dunia.
(nrk)
Posting terbagus. Good job Bigmike
jujur-jujur saja: Kasih itu mudah diomongkan, susah dikerjakan
Sesuatu yang malah paling mudah di ucapkan paling mudah dilupakan sekaligus paling sulit dikerjakan
apakah Kasih tidak bersifat abstrak?
Konsep kasih itu tidak abstrak. Kasih adalah kenyataan setiap hari. Persoalannya adalah kita kadang-kdang tidak mampu melaksanakan Kasih karena berbagai kepentingan kita. Kalau kita merasa penting untuk marah, maka Kasih hilang seketika. Kalau kita merasa penting untuk korupsi maka hilanglah Kasih. Hanya itu tetapi itulah semuanya (luiggimikerk)
Betul, Kasih ada dalam kenyataan setiap hari. Masalahnya, maukah kita mengedepankan kasih? (Binsar)
Mahasiswa kampus STIA kampung PULO jakarta tawuran dngan massa. Siapa menghasihi siapa?
Yang jelas walikota JAKTIM tidak memiliki KASIH di hatinya untuk INDONESIA. Orang itu disuruh tinggal di Jalyr Gaza aja
Kasih itu tidak memegahkan diri. Tidak Sombong. Nah, Si walkot jaktim, dkk. yang ngotot-ngoto itu adalah orang-orang sombong iman yang menganggap dirinya benar sendiri
Yuuupsssss….yang sudah pasti Kasih tidak abstark. Dia nyata dalam hidup sehari-hari
SETUJU. KASiH memang seharusnya tidak klemar-klemer penakut. Pecundang
Selamat hari minggu utuk luiggi. Psoting yang amat bagus dan kita nantikan pereungan-perenungan berikutnya
Selamat hari minggu juga. Dalam blog ini banyak terdapat artikel yang amat bagus (DoJC)
Artikel yang menghanyutkan
Halleluya luiggimikerk (SoJ)
TOP
Nggak pernah bosen mbaca artikel ini. Tuhan Yesus Memberkati
Mengapa orang Kristen seperti George W. Bush gagal memberikan teladan Kasih? Sebabnya adalah KASIH itu terlalu abstrak (Fi)
Jangan GWB yang jadi tolok ukur dong. Perilaku orang Kristen bisa dilihat dari budaya yang dipengaruhinya. Budaya Barat yang full of compassion, dan bukan full of permusuhan seperti FPI, adalah sumbangan KASIH kepada peradaban (Binxars)
O o o o, posting yang bagus. Tapi boleh nanya nggak? Kenapa sejarah Gereja yang seharusnya full of love itu enggak bersih dari kekerasan? Maaf saya bertanya (Digital)
Very good posting. GBU
Selamat beribadat memuji Tuhanh Yesus pembawa KASIH itu pada hari minggu besok
Kasih? Di tengah hiruk pikuk dunia, apakah kasih masih mendapat tempat? Renungkanlah
Thanx, ulasan yang baik. Kasih ternyata adalah anugerah ilahiat yang dapat digunakan oleh manusia sebagai KEKUATAN dan bukan kelemahan (Saijah)
Thanx bagi yang sudah berkomentar
KASIH ITU PANJANG SABAR
KASIH IT LEMAH LEMBUT
KASIH ITU TAHAN MENDERITA
KASIH ITU …..MUNGKIN ENGGaK YA?????
Saudaraku, semua sifat-sifat KASIH itu tidak ada yang tidak mungkin JIKA anda membiarkan hidupmu dipimpin oleh TUHAN (DoJ)
Ya kasih Tuhan adalah AGAPE yang merangkum semuanya menjadi satu. Anda, saya dan kita semua ada karena KASIH AGAPE itu. It’s real doesn’t a hocus pocus matter of thing
Wah posting ini masih ramai dikunjungi juga. Thanx. GBU
Good posting. Shalom (Samuel)
Kita memerlukan KASIH itu segera. Sekarang. Ketika dunia semakin terpecaha aas dasar kekejaman dan dendam
Beran Pikul Salib?
ALLAH ITU KASIH
Ada 3 perkara pada akhirnya, yaitu iman, harap dan kasih dan yang terbesar adalah KASIH (Christ00)
KASIH adalah KASIH tak perlu ada tafsiran lain (Imano)
Wah, masih banyak yang berkomentar juga nih. Thanx ya. GBU
Artikel yang amat bagus. Saya mohn ijin mengcopynya. JBU (FXSoeswanto)
@ Imano,
Kasihilah Tuhan dengan segenap hati dan akal budi. Oleh akrena itu justru sangat wajar kita membahas kasih sebagai bentuk sukur kepada karunia Tuhan, yaitu akal budi
Kasih? apa betul kasih seperti dibicarakan are exist? (Dude)
kadang-kadang dalam organisasi Kristiani, KASIH identik dengan kelemahan. Betulkah?
wah artikel ini masih terus dibaca…luar biasa….yg luar biasa dalah KASIH itu sendiri dan selalu menarik orang untuk membacanya
awet betul ini artikel….selamat memiliki KASIH
wow…artikel yang amat bagus. Memberikan makna berbeda terhadap kasih
ya KASIH ITU MEMANG INDAH TAPI SULIT DIKERJAKAN
mas putra, kasih itu nggak sulit dikerjakan tetapi sulit dikonsekuensinya …panjang sabar artinya harus rela dihina…mrh hati harus rela memberi….in yg kebanyakan manusia enggan melaksanakan KASIH
Amin…..JESUS WILL LOVE U BROTHER…..SHALOM
KASIH????? hmmmmmmhhhhh…….
woooowwww…..
kasih?????? blog yang amat bagus
KASIH ternyata mengejutkan
wahhh…masih ramai juga komen di sini. Tidak ada yang perlu dikomentari. Makna kasih sudah jelas. Masing-masing silakan menerima atau menolak. All of you are fee. Thanx. GBU
AMin-amin. Kasih memang harus seperti itu karena kasih yang benar adalah kasih yang ilahiat
God is the Love
Kasih = pikul Salib karena mempraktekkan kasih harus mampu mengalahkan diri sendiri terlebih dahulu
Ok Bro, Jesus Love’s U
artikel dahsyat…..keep on psoting
Jesus Love’s You. Very good posting
KASIH emang mengagumkan….good posting
Pace tra sala lagi. Kasih Yesus memang dahsyat dan menyelamatkan. Jesus loves you bro…kaonak
Shalom. Posting yang sangat mencerahkan.
kasih?????
gini ajah, bisa ngga dikonkritin yg disebut KASIH itu
anna, kasih hanya perlu anda rasakan karena DIA ada di dalam hati,,,ngga ada yang erlu dibuktikan
Aku hendak menyanyikan kasih dan setiaMu
Aku hendak menyanyikan kasih dan setiaMu
Kuhendak bermazmur bagiaMu Tuhan
Engkaulah mata hatiku sumber air hayat dalam hidupku
Ku memuji namaMu
Aku hendak melambungkan pujian dan syukurku
Karna kasihMu berlimpah bagiku
Engkaulah hasrat hatiku sumber keindahan dalam hidupku
Ku agungkan namaMu
Biarlah seluruh hidupku tinggikan namaMu
Nyatakan kasihMu dengan segala kebesaranMu
Biarlah seluruh hidupku muliakan namaMu
Ku bertrimakasih Kau mengasihiku
luiggi: keep on posting…beberapa artikel Kristianinya amat bagus.
wah masih banyak yang tertarik sama posing ini? KASIH memang mengagumkan
KASIH YANG SEMNURNA HANYA KASIH YESUS
KASIH YANG SEMPURNA HANYA KASIH YESUS
kekuatan posting ini makin nyata mendekati paskah. Kasih Yesus memang tak tertandingi
SALAM KASIH
wah masih rame ni posting….kasih emang awet…JLU all
Shalom. Posting yang amat bagus. Masalah kita adalah kepentingan kedagingan seringkali menguasai pikiran kita sehingga KUASA YESUS yang ada dalam kita, yaitu KASIH, tidak dapat terungkapkan…..1 kata kunci: bertobatlah dalam pembaruan budi
blog yang bagus…keep on posting…..
KASIH IS THE BEST THING
gw cabut kata-kata gw…KASIH …emang ampuh…buktinya komen di sini malah makin “menggila”…waduuuhhhh….
masih rame juga? PUJI TUHAN..GBU ALL
posting yang mencerahkan. JBU
Puji Tuhan Halleluya. Jesus Bless You
KASIH
KASIH PASTI LEMAH LEMBUT
KASIH PASTI MEMAAFKAN
KASIH PASTI MURAH HATI
KASIH-MU KASIH-MU TUHAN
AJARILAH KAMI INI SALING MENGASIHI
AJARILAH KAMI INI SALING MENGAMPUNI
AJARILAH KAMI INI KASIH-MU YA TUHAN
KASIH-MU KUDUS TIADA BATASNYA
Yes, Yes, Yes…..KASIH YESUS IS THE BEST…..VERY GOOD POSTING. JESUS BLESS U
lagi2 thanx. GBU
Amin Amin Amin
Manusia seperti Bush apa jenis kasihnya?
@ tanpa nama,
manusia seperti bush = manusia seperti osama
woooiiiihhh masih banyak juga komen di sini nih….walaaaaahhh…
AMN saudaraku AMIN. TUHAN JESUS YANG MAHA KASIH ITU memberkatimu
KASIH IS THE GREAT IDEA TO OVERCOME MANY PROBLEMS
Posting KASIH masih terus dibaca???? luar biasa
JESUS IS LOVE
thanx for comments
wooooowwww….still rolling???? awesome…
masih asik baca artikel ini
saya ngikut aja sama yang lain ajah